6 Langkah Aman Bagi Pengguna Softlens

Menjaga dan merawat softlens harus dilakukan secara ekstra. Perlu dicatat kalau merawat softlens bukan hanya merendam dan membilasnya saat mau dipakai saja. Hal ini karena bahan dasar softlens yaitu HEMA (Hydroxyethyl Methacrylate) walaupun punya karakter fisik kimia baik, harus dijaga agar tidak terkontaminasi bakteri.

Memastikan keamanan biologis softlens patut memperhatikan karakteristik mata masing-masing pengguna. Di lain sisi, pentingnya merawat kebersihan faktor eksternal yang bersinggungan langsung dengan aktivitas pemasangan hingga penyimpanan softlens tak kalah penting juga ya, Fellas.

Pastikan kamu menyimak 6 langkah penting di bawah ini supaya mata tetap sehat meski aktif memakai lensa kontak.

1. Pilih merek jelas dan berkualitas

Langkah pertama justru sering terlupa adalah memilih merek softlens yang umum di pasaran dan teruji kualitasnya. Jangan mudah terkecoh harga murah namun bak membeli kucing dalam karung.

Baiknya menentukan pilihan pada produk dari perusahaan jelas dan terjamin apalagi untuk pemakaian di organ vital seperti mata. Di tengah ratusan merek menunjukkan eksistensinya di dunia per-softlens-an, coba luangkan waktu membaca review pelanggan.

Baik di laman toko resmi atau supplier biasanya dengan mudah ditemukan ulasan pengguna. Gunakan ulasan ini jadi bahan pertimbangan buatmu memantapkan hati sebelum checkout dari keranjang belanja.

Kalau belum ada ulasan pemakaian di produk sasaranmu meski sudah memanfaatkan kecanggihan mesin pencari, hmmm coba pikir-pikir lagi ya.

2. Perhatikan jangka waktu pemakaian

Bicara dari segi medis, dokter menyarankan agar mengganti softlens secara berkala. Bahkan lebih baik kalau memakai softlens sekali pakai (disposable lenses).

Sayangnya produk softlens harian jarang menarik minat publik kita. Harga lebih mahal dari softlens biasa ditambah pilihan yang terbatas membuatnya sepi peminat. Memang kebanyakan softlens sekali pakai identik dengan lensa bening saja. Padahal jenis softlens ini dipercaya mampu meminimalisir kemungkinan iritasi.

Buatmu yang tahu merek softlens harian dengan pilihan warna menarik boleh tulis rekomendasimu di kolom komentar.

Intinya, semakin singkat waktu pemakaian softlens, risiko infeksi dan kerusakan mata bisa berkurang. Untuk mengatasinya tetap sediakan kacamata, apalagi teruntuk kamu pengidap hipermetropi dan myopia.

3. Catat! Sesuaikan softlens dengan kebutuhan mata

Ibarat kebutuhan gizi dan nutrisi berbeda bagi tiap rentang usia dan kondisi tubuh, begitu pula penggunaan softlens haruslah sesuai karakter mata masing-masing pengguna.

Fellas, tujuan informasi kadar air tercantum di packaging produk softlens berguna agar konsumen menyesuaikan dengan karakteristik matanya.

Tiap manusia punya karakteristik mata berbeda. Ada yang produksi air matanya tinggi sehingga mudah berair─seperti saya. Maka tipe softlens yang cocok buat tipikal mata serupa adalah produk dengan kadar air tinggi (di atas 50%).

Begitu pula buat kamu yang produksi air matanya normal pastikan pilih softlens berkadar air tinggi.

Sedangkan buat kamu yang matanya mudah kering disarankan memakai softlens dengan kadar air rendah (di bawah 50%). Material softlens punya sifat menyerap air agar tetap lentur, sehingga kadar air rendah tak akan menjerap air mata terlalu banyak.

Kalau belum tahu kondisi mata sendiri, baiknya konsultasikan ke dokter dulu ya!

4. Menyimpan wadah softlens dengan benar

Kebiasaan merawat dan menyimpan wadah softlens juga berdampak bagi kemungkinan akumulasi bakteri di softlens kamu lho, Fellas. Sekadar merendam dan membilas softlens sebelum dipakai ternyata tidak cukup signifikan menjaga kebersihannya. Ikuti tips ini agar wadah softlens-mu tetap steril:

  • Setelah memakai softlens, bilas wadahnya dengan cairan desinfektan khusus agar mikroorganisme tak terakumulasi jadi bakteri. Simpan dalam posisi terbalik yaitu tempat softlens menelungkup ke bawah, kemudian alasi dengan tisu atau kain bersih. Biarkan kering sendiri.
  • Jangan nekat membersihkan dengan air keran.
  • Ganti wadah softlens secara berkala maksimal 3 bulan sekali. Lebih sering diganti tentu lebih baik.

5. Jaga kebersihan tangan, jari, dan kuku

Wajib hukumnya menjaga kebersihan area tangan sebelum dan sesudah menggunakan softlens. Cuci tangan dan jari sesaat sebelum menyentuh softlens untuk menghindari transfer kuman.

Dokter juga menganjurkan pengguna softlens tidak memanjangkan kuku. Hal ini karena ujung kuku adalah tempat bersarang kuman dan bakteri. Kalau ingin memanjangkan kuku, lebih baik gunakan aplikator saat memasang dan melepas softlens ya.

6. Rajin membilas dan menggosok softlens setelah dipakai

Membilas dan menggosok adalah aktivitas rutin yang perlu dilakukan tiap selesai memakai softlens. Hasil riset mengungkap kalau menggosok softlens meningkatkan kemungkinan lensa dibersihkan lebih optimal dari debu dan kotoran.

Perlu diketahui menggosok di sini dilakukan secara perlahan menggunakan ujung jari dan memutar searah jarum jam. Pastinya bagian tangan terlebih dahulu harus didesinfektan pakai cairan khusus softlens.

Selain menerapkan 6 langkah utama di atas, jangan segan untuk menemui dokter mata untuk memeriksakan kondisinya secara rutin minimal 6 bulan sekali.

Semoga matamu tetap cantik dan sehat!

Referensi:
https://www.webmd.com/eye-health/ss/slideshow-contact-lens-tips
https://editorial.femaledaily.com/blog/2019/12/23/andai-dulu-saya-sudah-tahu-8-hal-ini-sebelum-menggunakan-softlens

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Kira-kira boleh nih kak review softlens yang sering dipake sekarang hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju wkwk. Ini nih kak Tasya,, aku lagi milih2 soflens.. kalau ada yg ngeriewn ngrating soflens kayaknya aku bakal happy bgt 😁

      Hapus
  2. Tipsnya bermanfaat banget ni kak buat aku yang belum pernah pakai soflen, mana tau suatu hari nanti aku mau pakai soflen

    BalasHapus
  3. benda ini cukup sensitif ya. kalau opsi sy lbh baik pergi ke dokter buat konsultasi dulu, mengingat mata adalah jendela dunia

    BalasHapus