Berkelana di Madiun Kota Gadis #1

3 Mei 2022.

Tepat sehari setelah idul fitri, Ayah mengajak kami sekeluarga melakukan kembali tradisi mudik-mudikan setelah bertahun absen.

Kami sebut mudik-mudikan sebab bukan mudik benaran, melainkan ikut merasakan euphoria kemacetan dengan tujuan yang ditentukan secara mendadak.

Tanpa persiapan matang─agar keingintahuan dan adrenalin anak-anaknya meletup. Itulah sedikit gambaran ke dua orang tua kami yang penuh spontanitas.

Kali ini Kota Madiun jadi destinasi berbekal keinginan wisata kuliner, kata Ayah. Padahal sesampainya di sana tak banyak makanan khas yang sempat kami icip hehehe.

Baiklah. Mari memulai kisah perjalanan kami di Kota Madiun hari itu.

Berkelana di Madiun Kota Gadis_tasyafianecom

Perjalanan dari Kota Pasuruan menuju Kota Madiun memakan waktu sekitar tiga jam. Tentu hari itu lalu lintas lebih padat dari biasanya. Ini kali pertama pemerintah membolehkan mudik setelah dua tahun dilarang.

Jadilah kami memaklumi kalau selama perjalanan harus tertahan diam di tengah antrean kendaraan lainnya. Padatnya kendaraan di tol arah Mojokerto-Kertosono murni karena volume. Selain memang sekitar dua kali pemberhentian ternyata disebabkan kecelakaan tunggal—kebanyakan menabrak separator jalan.

Pentingnya menjaga fokus saat berkendara, kalau mengantuk lebih baik menepi dan tak berusaha memaksakan diri ya, Fellas.

Jangan khawatir karena sepanjang jalur Tol Trans Jawa sudah dilengkapi area peristirahatan (rest area) yang mudah ditemukan. Rest area ini tersebar dalam berbagai tipe, bahkan untuk rest area Tipe A tersedia waralaba ternama seperti Starbucks, Excelso, hingga KFC.

Sejumlah rest area yang terlewati cukup menarik perhatian karena desain instagrammable bak kedai kopi kekinian. Maka kami sempatkan mampir ke rest area Teras Dipa 678 di mana masuk wilayah Kabupaten Jombang untuk sejenak meluruskan punggung.

Hanya berhenti sekitar tiga puluh menit lalu kami melanjutkan perjalanan.

Saat sudah masuk wilayah Madiun, Ayah membawa kami ke destinasi pertama yang melegenda, Depot Nasi Pecel Madiun 99.

Berkelana di Madiun Kota Gadis_tasyafianecom

Sebelum mengulik tentang depot pecel kenamaan ini, belum afdol kalau tak membahas sekilas riwayat Kota Madiun. Nah, saat masih bermacet-macet ria setelah keluar dari gerbang Tol Madiun, saya iseng mencari asal-usul nama Madiun via mbah google.

Ternyata Madiun adalah akronim dari Medi Ayun-Ayun atau hantu yang berayunan. Seram juga ya sejarahnya?!

Bermula dari pengalaman Ki Ageng Ronggo saat babat alas (membuka jalur hutan untuk dijadikan wilayah baru) di suatu tempat berbatasan dengan Kerajaan Kadiri dan bertemu banyak hantu lalu-lalang selama prosesi.

Meski dulunya werit, Madiun lambat laun berkembang jadi wilayah yang ramai. Beberapa sejarah besar bangsa ini pun terjadi di Madiun. Misalnya tragedi pemberontakan PKI oleh Musso, di tahun 1948, hingga perkembangan industri kereta api pertama di Indonesia melalui PT Industri Kereta Api (INKA).

Nah, ada yang penasaran kenapa Madiun disebut Kota Gadis?

Begini. Kota Gadis adalah akronim dari Kota Perdagangan, Pendidikan, dan Industri. Ini disebabkan Madiun termasuk kota penting bagi kota/kabupaten disekitarnya bagi tiga sektor sentral tersebut.

Menariknya, Madiun punya berbagai julukan unik, diantaranya adalah Kota Pendekar karena banyak perguruan bela diri yang tersebar di wilayahnya. Kemudian Kota Pecel sebagaimana kita tahu kuliner andalan Madiun ini termasyhur di penjuru negeri.

Buatmu yang berencana mengunjungi Kota Madiun, sempatkan mencicipi kuliner satu itu di Depot Pecel 99. Bumbu pecel yang manis berpadu dengan sayur segar dan si primadona─kembang turi!

Berbagai lauk pendamping juga tersedia, jadi tinggal pilih saja mau empal, paru, atau lainnya.
Nampaknya depot ini selalu ramai pengunjung, jadi siapkan camilan kalau antrean order sedang mengular.

Mau tahu kelanjutan kisah kelana Kota Madiun kami? Pastikan intip post berikutnya!

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Wah menarik, untuk harga di sana bagaimana Kak?

    BalasHapus
  2. Wee aku baru tau asal-usul kata Madiun ternyata punya makna Medi Ayub-Ayun. Btw aku jadi kangen mudik bareng keluarga.

    BalasHapus