Calon Pengantin Jangan Lupa Cek Darah!

Fenomena yang marak di kalangan kawan-kawan seusia saya adalah pertunangan dan pernikahan. Beberapa bahkan sudah menjadikan saya seorang aunty. Semakin sadar bahwa waktu berputar cepat hingga tak terasa kami─yang beberapa tahun lalu masih menikmati puncaknya masa remaja saat jadi mahasiswa di perantauan─kini akan masuk babak kehidupan baru; menjadi istri dan ibu.

Biasanya, salah satu syarat yang diperlukan saat mengurus berkas pernikahan adalah surat keterangan sehat calon pengantin wanita dari puskesmas setempat. Nah, ini cukup menarik, sebab setelah mengalaminya secara langsung─dan bertanya pada teman yang lain─tiap wilayah punya kebijakan dan prosedur berbeda terkait kewajiban tes kesehatan pra nikah.

Sebetulnya, tes kesehatan alangkah lebih baik jika dilakukan oleh kedua calon pengantin. Sebab pre-marital check up bertujuan untuk mengetahui peluang infeksi bagi calon pengantin, sehingga dapat dilakukan treatment penekanan risiko apabila salah satu atau kedua calon pengantin punya penyakit bawaan.

Adapun tindakan medis yang diterima oleh calon pengantin adalah suntik tetanus toksoid (TT) dan pemeriksaan darah. Sebagaimana pengalaman saya, saat ini keduanya hanya diwajibkan pada perempuan.

Lantas, mengapa kita perlu melakukan cek darah?

Mengenal fungsi darah

Ibarat oli yang jadi indikator performa suatu kendaraan, hal ini berlaku pula pada darah. Darah adalah cairan tubuh terdiri dari gabungan plasma dan sel lainnya yang beredar ke semua bagian tubuh membawa misi penting yaitu mengatur fungsi biologis manusia. Ia adalah pekerja paling sibuk di tubuh kita; penyalur oksigen, hormon, gula, dan zat lainnya bagi tiap sel, jaringan, maupun organ.

Selain bekerja sebagai pemasok, darah juga punya peran sebagai tukang bersih-bersih limbah dan sisa-sisa hasil metabolisme agar tak menyumbat kinerja organ. Saat sebuah jaringan asing terdeteksi masuk ke dalam tubuh, darah pun bertanggung jawab untuk menyediakan perlindungan agar tak terjadi infeksi. Itulah mengapa kamu punya keropeng saat luka di permukaan kulit mulai sembuh dan mengering.

Pentingnya cek darah bagi calon pengantin: agar tahu kecocokan rhesus darah

Pemeriksaan darah bagi calon pengantin punya beragam tujuan tergantung jenis layanan yang kamu pilih. Saya sendiri menggunakan layanan puskesmas dekat rumah dan mengambil layanan cek darah khusus calon pengantin. Layanan ini memeriksa kadar hemoglobin (Hb), gula darah, deteksi hepatitis B, reaktivitas HIV/AIDS, serta golongan darah dan rhesus.

Sebelum masuk ke lab untuk diambil darah, terlebih dahulu saya diarahkan untuk timbang berat badan, mengukur tinggi badan, serta lingkar lengan atas (LiLA). Oiya, mengukur LiLA ini juga penting, supaya tahu status gizi kita masih dalam rentang normal atau justru kekurangan energi kronis (KEK). Batas normal LiLA yang ditetapkan oleh Kemenkes adalah 2,35 cm, di bawah itu tentu berisiko. Apalagi saat sedang hamil, bayi punya potensi mengalami stunting.

Setelah diambil darah, hasil akan keluar sekitar 20-30 menit kemudian. Biasanya dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan darah kita yang terekam rapih dalam sebuah lembar laporan. Bicara mengenai kecocokan darah calon pengantin, yang paling diperhatikan adalah rhesus darahnya.

Misalnya, saya punya golongan darah A+. Ini berarti saya punya rhesus darah positif. Golongan darah rhesus positif memang jenis paling umum ditemukan. Lain halnya apabila teridentifikasi perempuan dengan rhesus negatif menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif.

Lho, kok bisa? Apa harus batal menikah?

Menurut hasil belajar di kelas pra nikah dan beberapa artikel kesehatan, ini perlu menjadi perhatian sebab: 

1) Golongan darah rhesus negatif termasuk langka, khususnya bagi  kita yang tinggal di Indonesia

2) Apabila perempuan dengan rhesus negatif menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif ini hamil dan bayi mewarisi rhesus darah dari ayah, ada peluang tubuh ibu menangkap janin sebagai zat asing.

Ini karena darah ibu─yang langka─bercampur dengan darah bayi. Akibatnya, darah ibu membentuk antibodi yang dapat membahayakan pertumbuhan janin atau secara medis disebut inkompatibilitas rhesus. Karena tubuh ibu menganggap darah bayi sebagai hal asing, antibodi dari darah ibu akan melawan sel darah merah janin. Sehingga ada kecenderungan bayi dapat mengidap anemia, defisiensi zat besi, thalassemia, serta kelainan darah mayor lain yang mengancam nyawa bayi maupun ibu. 

Maka dari itu, pentingnya melakukan cek darah sebelum menikah agar kita tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sebelum seorang perempuan hamil. Apabila terdeteksi di awal, treatment pencegahan dapat dilakukan dengan cara ibu harus dapat vaksin Rh immunoglobulin (Rhlg) di usia 28 minggu kehamilan dan setelah melahirkan.

Sekarang sudah tahu pentingnya cek darah sebelum menikah, kan? Yuk, segera kunjungi puskesmas terdekat dan lakukan pemeriksaan, ya.

Jangan khawatir, biaya cek darah di puskesmas cukup terjangkau, apalagi kalau pakai BPJS, lho.

Referensi:

https://www.halodoc.com/kesehatan/darah

https://www.alodokter.com/golongan-darah-rhesus-negatif-ini-faktanya

Posting Komentar

10 Komentar

  1. Ya ampun, seneng banget aku klik dan baca konten ini :" jadi tau ternyata perlu cek darah sebelum nikah. Alhamdulillah, bisa jadi antisipasi ini. Btw, Kak, bahas juga hal-hal lain sekitar persiapan sebelum nikah yang sama pentingnya dengan cek darah dong, Kak. :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ingat terus ya sampai nanti sudah waktunya, hehehe. Eh boleh banget, insya Allah, nanti coba aku belajar dulu buat yang lainnya.

      Hapus
  2. Informasi yang lengkap, apalagi berdasarkan pada pengalaman pribadi.

    BalasHapus
  3. Keren, tapi semua itu bisa dilakukan kalau dah ada jodohnya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bingung, mau ikut sedih tapi komennya lucu :(

      Hapus
  4. setelah baca ini aku baru tau tenyata perlu cek darah sebelum nikah

    BalasHapus
  5. wahh, saya dulu nggak pakai cek darah sebelum nikah kak.. ternyata penting ya menyangkut keturunan.. masyaa Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang sudah jadi syarat yang diminta kelurahan di domisili calon pengantin wanita sebelum berkas ke KUA, kak

      Hapus